MERDEKA!!!!
Tahun yang sangat tidak bisa dilupakan. Bagaimana mungkin!! Dari jaman Ir. Soekarno kemerdekaan selalu dimeriahkan semeriahnhya dan ada apa pada tahun 2021.???
Suatu saat, aku akan belajar untuk bisa membeli apa yang aku butuhkan daripada apa yang aku inginkan “gerutu dalam hati yang sedang kebingungan karena uang jajan menepis” itulah yang aku rasakan saat ini. Pendidikanku, kesenangannku bersama teman-teman,bahkan kebiasaanku yang selalu mendapatkan investasi dari orang tuaku ketika menempuh pendidikan sekarang tidak serutin dahulu membuat masa remajaku terbuang sia-sia bahkan kegiatanku seperti organisasi di tempatku menimba ilmu juga dilalaikan dengan alasan stay dirumah.
Aku tak habis pikir dampak dari covid-19 sangat berpengaruh sekali bagi masyarakat dan bukan hanya masyarakat pendidikan, perekonomian, tranportasi keluar kota semuanya terhambat. Kadang, aku merasa sekarang menjadi manusia yang tak berguna disisi lain statusku masih pelajar yang harus menggali ilmu sedalam lautan dan sisi lain lagi dengan adanya covid pendidikanku terhambat dengan membantu semua kegiatan dirumah dan sering sekali kecolongan waktu menggali ilmuku.
Ketika dirumah dan ingin fokus belajar ada saja yang membuat aku harus beranjak dari depan alat elektronik aku membuat sebentar saja menghampiri salah satu orang rumah ketinggalan pelajaran yang membuat aku kebelakang nanti akan sulit mengerti. Aku bukanlah anak yang dilahirkan lalu dimanja yang harus diam manis melihat orang tua aku bekerja tulang banting demi menghidupi keluarga, aku terlahir sebagai sosok yang di ajari untuk menjadi anak yang mandiri dari keluarga kecilku.
Dari kecil, aku sudah terbiasa mendapatkan pekerjaan entah itu Cuma menyapu maupun mencuci piring bahkan orang tuaku rela jauh dariku demi anaknya menjadi wanita kuat dan mandiri, sejak saat itu aku juga memutuskan untuk tidak merengek kepada orang tua itu tanda untuk membuktikan bahwa aku memang terlahir untuk menjadi wanita yang kuat.
Seiring berjalannya waktu, ternyata aku baru sadar diriku bukan lagi anak kecil yang ingin selalu dapat perhatian, aku adalah seorang pelajar yang menduduki pendidikan tertinggi yaitu “KULIAH” Iya,, aku sekarang seorang mahasiswa di UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER.
Akan tetapi,,, separuh perjalanan dimasa kuliahku tak seindah katingku yang tahun 2016, oh ya aku sendiri angkatan 2018 ya. Ketika ada pertanyaan “mengapa??” jawabannya; merasa dibangku kuliahku sekarang tidak se asik waktu pertama kali MABA(Mahasiswa Baru).
Aku tidak menyangka bakal ada virus yang sangat menghambat semua pekerjaan, pendidikan yang berada di luar rumah, semua ini sangat berpengaruh bagi semua penghuni dunia.
Ah,,, aku benci tahun ini mengapa dihari istimewanya Negeri kita malah ada petaka yang membuat semua orang harus mengurung diri dirumahnya masing masing. Sungguh sangat merugikan semua orang tahun ini.
Semua orang kesusahan mencari nafkah dan lebih parahnya banyak sekali yang pengangguran akibat Covid-19. Ada apa dengan Negeri kita? Mengapa hidup saya dibuat susah akibat virus ini. Aku rindu Kebebasan tanpa tergelantungnya masker ditelinga, aku rindu berkerumunan dengan banyak teman, aku rindu kuliah tatap muka bareng temen kocak-kocakku aku rindu semua yang berbau berbahaya bagi pemerintah yang bahkan bagi kita tidak ada kata berbahayanya sama sekali.
Tut…..tutt….tut…tut…. seketika hpku berbunyi membuat lamunanku buyar dan bergegas aku mengangkatnya dan tiba-tiba tanpa ucapan salam, hai dan semacamnya langsung temenku ngomong:
Berr….. kapan sih kamu ke jember “suara keluar dari mulut salah satu temanku yang selalu bertanya kapan meet up bareng plus hangout bareng”. Yo Yo ditunggu saja yo karena aku masih belum bisa ninggalin orang tua disaat musim seperti ini karena orang tuaku juga bisa dikatakan menjaga takut tersebar virus yo “gerutuku dengan berbicara apa adanya”
Ya sudah Ber nanti klo ke jember saling kabari ya Ber soalnya kita sudah memasuki semester tua harus sering sering banyak sharing Ber “ gerutunya lagi yang tak kenal lelah menyuruhku untuk menemuinya”. Ok Tayo sayong, aku pasti gak bakal lupa mengabarimu beb “ucapku lebih gak kalah semangat.
Gak semua orang tua mengijinkan anaknya untuk kembali kekampusnya, karena sebagian orang tua juga pasti masih banyak yang belum menyempatkan melanjutkan pendidikannya akibat ekonomi dan itulah alasan pertama ketika mahasiswa seperti kita yang bisa dikatakan mahasiswa covid.
Sekian......
0 komentar