"Tumbuhkan Jiwa Kepemimpinan: PMII UIN KHAS Jember adakan Pelatihan Kader Dasar"
Oleh : Muhammed
Pelatihan Kader Dasar (PKD) merupakan pengkaderan formal jenjang ke dua setelah masa penerimaan anggota baru (MAPABA) di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau yang lebih familiar dengan sebuatan PMII. PMII Kominsariat Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember mengadakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) ke-17 selama 5 hari berturut-turut mulai Rabu-Minggu (8-12 September 2021) dengan thema “Otonomisasi, Urgensi Kepemimpinan yang Adaptif dan Kreatif”. Yang bertempat di PP. Nurul Falah Sempusari, Kaliwates Jember.
Kegiatan PKD ke-17 tersebut diikuti sejumlah 31 peserta dari Internal maupun eksternal UIN KHAS Jember, hal tersebut disampaikan oleh ketua panitia, Mochammad Samsi Ridwan, Rabu 08 September 2021. Acara PKD kali ini ada dua momentum, yaitu momen kaderisasi dan momen pamdemi. Pandemi tidak menjadikan suatu alasan roda kaderisasi tetap melaksanakan acara PKD tersebut, dengan vasilitas seadanya dan sederhana namun harapan Pelatihan Kader Dasar (PKD) bisa berjalan dengan lancar sesuai esensinya, dan harapannya semua peserta bisa lulus dan dapat nilai terbaik ujar Samsi.
Latar belakang di angkatnya tema “Otonomisasi, Urgensi Kepemimpinan yang Adaptif dan Kreatif” karena kepengurusan PMII Komisariat UIN KHAS Jember melihat sudah sekitar 25 tahun kebijakan tentang Otonomisasi di Indonesia diberlakukan, adapun yang dimaksud otonomisasi adalah otonomi daerah di mana melalui kebijakan tersebut pemerintah daerah memiliki keleluasan dalam menyelenggarakan pemerintahan sendiri atas dasar prakarsa, kreativitas dan peran serta masyarakat.
Dalam peringatan hari otonomi daerah ke-25 tahun 2021 yang digelar secara virtual, wakil presidin KH. Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa “Penyelenggaraan otonomi daerah merupakan bentuk pengakuan pemerintah pusat terhadap kemandirian daerah guna mendekatkan pelayanan terhadap masyarakat”, “otonomi daerah juga untuk meningkatkan daya saing daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan pemerintah daerah guna mencapai tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat”.
Namun, dalam realita pelaksanaanya di masa pandemi seperti yang terjadi saat ini, kesejahteraan masyarakat setiap daerah masih dipertanyakan, mulai dari pelayanan hingga pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Banyaknya problematika yang sering terjadi pada masyarakat mengenai pelanggaran atas peraturan atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, yang merupakan indikator bagi kurangnya kemandirian daerah baik dilihat dari seorang pemimpin yang tidak adaptif, pemberdayaan masyarakat yang kurang optimal dan kreatifitas dari masyarakat.
Sebagaimana yang sudah disampaikan oleh wapres “pelaksanaan otonomi daerah yang berkualitas membutuhkan kepemimpinan adaptif”. Kepemimpinan adaptif yang dimaksud adalah seorang pemimpin yang mampu menghadapi berbagai situasi dan kondisi serta cepat dan tepat dalam bertindak. Selain itu, pemimpin yang adaptif juga berorientasi pada pemecahan masalah dengan selalu menyesuaikan dirinya terhadap berbagai permasalahan yang timbul akibat perubahan.
Oleh karena hal tersebut, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN KHAS Jember pada kesempatan kali ini mengadakan pelatihan jenjang kaderisasi formal yaitu pelatihan kader dasar (PKD). Sebagaimana yang tertera dalam Muspimnas tahun 2019 yang ditetapkan di Boyolali bahwa, salah satu tujuan diadakannya PKD adalah menumbuhkembangkan semangat untuk menjadi tauladan, sebagaimana contoh moral, intelektual atau sosial kemasyarakatan, dalam artian seorang kader diharapkan paling tidak menjadi pemimpin atau suri tauladan bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitar.
Disamping itu, tujuan dari dilaksanakan PKD Ke-17 ini yaitu kerja kerja roda kaderisasi tidak boleh macet atau ciut di masa pandemi, serta harus menjadi kewajiban untuk tetap melakukan kerja kerja kaderisasi walaupun ada halangan dan rintangan seperti PPKM dan harus mematuhi prokes, ujar ketua umum komisariat UIN KHAS Jember (Sahabat Mufar).
Selain itu kami berharap setelah dilaksanakan PKD ini paserta bisa menyalurkan kader-kader yang mempunyai daya kreatif dan adaptif ketika sudah di tunjuk atau tidak di tujuk menjadi seorang pemimpin di wilayah masing-masing lanjut sahabat Mufar.
0 komentar