Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) menyelenggarakan pasar budaya dengan mengusung gaya traditional food yang menggandeng organisasi daerah dinaungan kampus UIN Khas Jember pada tanggal 23-25 September 2022. Selain itu, juga ada persembahan lain seperti, tari kontemporer, kemeriahan festival karnaval budaya, dan fashion show yang diselenggarakan hingga kemarin malam.
Keberadaan acara ini disambut meriah oleh kalangan mahasiswa, masyarakat sekitar maupun para pedagang dilokasi acara. Jajanan hingga penampilan menarik, kaya akan kearifan lokal juga karena keunikannya, acara ini menjadi  sesuatu yang wajib dikunjungi.
Ketua Rayon FTIK UIN KHAS Jember Sahabat Munawir Zaini mengatakan "kami dalam melaksanakan acara ini tentunya lembaga Rayon FTIK memberanikan diri mengadakan acara yang sifatnya sudah menjadi kultur dan rasional di wilayah Rayon Tarbiyah. Terkait pelaksanaan acara festival pasar budaya selama 2 hari ini alhamdulillah berjalan dengan lancar kaget sebetulnya diluar ekspektasi kami dengan kedatangan pengunjung yang luar biasa masifnya dari kemarin sampai tadi malam dan juga hari ini dan kemudian kami secara kelembagaan patut bersyukur selama 2 hari ini, pungkasnya ketika berada di boot camp pasar budaya.
Kegiatan ini seolah menjadi oase di tengah modernisasi zaman. Modernisme merupakan proses berlangsungnya dari zaman ke zaman yang disitu menyajikan berbagai pola hidup, kebudayaan dan aspek lainnya. Kemunculan fenomena modernisme, diyakini sebagai  suatu pilihan akan keniscayaan perubahan dengan maksud membebaskan seorang manusia dari situasi ketertinggalan, keterbelakangan, kebodohan, meski dalam arti sempit merujuk ke arah kemajuan , meskipun disisi lain juga menyisakan persoalan-persoalan yang cukup rumit dan kompleks. 
Perkembangan kebudayaan dan modernisme dapat dianggap sebagai satu kesatuan dalam ruang lingkup kehidupan sosial. Meskipun sekarang beragam bentuk kebudayaan terutama di era teknologi modern seringkali dianggap memiliki konotasi negatif dengan kemunculan akulturasi kebudayaan modern yaitu bertiruan dengan budaya barat. 
Kita dapat menyaksikan maraknya budaya barat yang menjamur ditengah masyarakat kita seperti, Kentucky,StarBucks, K-Pop dan lainnya. Kebudayaan modern ini merupakan tiruan hidup dari klaim ilusi yang menganggap hasil dari teknologi modern dianggap ciri khas era modern. Padahal kemunculan dunia artifisial (kecerdasan buatan) tidak menyumbangkan identitas budaya yang otentik selain budaya konsumerisme dan fanitisme tinggi bahkan dibiarkan kosong serta diri kita sendiri yang malah dikendalikan. Dari unsur selera, hasrat, pilihan rasa, dan penilaian objektif kita dapat dimanipulasi sehingga semakin tidak memiliki citra dalam diri sendiri.
Indonesia adalah negara besar dengan keanekaragaman agama,budaya, bahasa serta terkenal orangnya dengan keramah-tamahannya lambat laun bisa menepis segala  bentuk dominasi gaya barat yang mencoba masuk mempengaruhi psikologis segala kalangan di tataran negeri Indonesia ini. Karena itulah dalam rangka memajukan ciri khas negara multikultur, sudah saatnya pertunjukan budaya lokal berkembang di daerah-daerah dari ujung Sabang hingga Merauke. Kita tilik saja di salah satu kota yaitu Jember yang terkenal dengan JFC nya. Hal itu menjadi salah pemicu memperkenalkan budaya lokal kedaerahan untuk unjuk gigi hingga ke taraf internasional yang menjadi pencetus merebaknya virus karnaval budaya di tempat lain. 
Itulah yang juga digagas oleh PMII FTIK salah satu penggerak mahasiswa pergerakan untuk tetap menjaga tradisi leluhur ditengah arus modernisasi. Hal itu dipertegas oleh ketua Rayon FTIK yang menyampaikan "acara ini berdiri pada tahun 2008, vakum beberapa tahun. Kami secara kelembagaan berharap acara ini kembali hadir nantinya bisa menjadi lembaga apresiasi, menjadi media ekspresi sebagai realisasi daerah. Harapan kami kepada masyarakat, kami menunjukkan ini sebagai variasi perbedaan budaya yang ada di kampus Uin Khas Jember dan meliputi Uin Khas Nusantara. Harapannya ya masyarakat dapat antusias dan dapat menikmati acara ini bersama," tambahnya.
Dengan begitu, suatu keberagaman budaya serta sikap nasionalisme dalam mengangkat tradisi kearifan lokal sangatlah penting untuk dijaga. Dalam ruang modernisasi sekarang yang semakin merebak budaya barat harus direduksi dengan melestarikan nilai leluhur yang dianggap penting untuk dirawat bersama.

Penulis : Crew Alienasi